GEOSTRATEGI ( KETAHANAN NASIONAL )
· Pengertian Geostrategi
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa lampau, kini, maupun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena, setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagaai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, kepentingan dan tujuan Nasional. Melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan Hankam. Pengertian geostrategi itu sendiri merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebgai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Sedangkan geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan srana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia member arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Oleh karena itu geostrategic Indonesia bukanlah geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
Dalam pengembangan geostrategi di Indonesia terdapat beberapa tujuan yang mendasarinya diantaranya :
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis aspek ideologi, politik, sosial, budaya, dan Hankam maupun aspek-aspek lainnya.
2. Alamiah, yaitu untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
3. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia.
· Pengertian dan Ciri Ketahanan Nasional
Rumusam ketahanan nasional yang baku sangat dibutuhkan dalam menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Rumusan ketahanan nasional sebagai dasar penerapan harus mempunya pengertian baku agar semua warga negara mengerti serta memahaminya. Adapun pengertian ketahanan nasional itu sendiri merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia yng meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Terdapat pula tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ketahanan nasional sebagai kondisi, perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam menjalankan suatu kegiatan khususnya dalam pembangunan negara.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional dimasukkan dalam Garis-garis Besar HAluan Negara (GBHN) agar setiap orang, masyarakat dan penyelenggara negara menerima dan menjalankannya.
Terdapat pula ciri dari ketahanan nasional yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan, maka suatu negara perlu pertahanan menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun dari dalam negeri.
· Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:
1. Mandiri
Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkatkan atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu didunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa pula. Karena itu upaya peningkatan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrotatif dan antagonistik, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama dan serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
· Asas-Asas ketahanan nasional Indonesia
Asas ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara, yang terdiri dari:
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasioanal. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan dalam kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai menjadi tolak ukur ketahanan nasional.
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencangkup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan nasional mencangkup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa seara utuh, menyeluruh, dan terpadu (komperatif integral).
3. Asas Mawas ke Dalam dan ke Luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu , sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut terdapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam maupun keluar.
a. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam memberikan tujuanuntuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.hal ini tidak berarti bahwa ketahanan nasional Indonesia mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
b. Mawas ke Luar
Mawas keluar bertujuan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
· Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
· Tinjauan Ketahanan Nasional Berdasarkan Aspek Kehidupan Nasional
Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional terdapat 8 unsur kehidupan nasional yaitu:
1. Trigatra
Trigatra merupakan komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi tiga unsur yaitu:
a) Aspek Geografi
Aspek Geografi adalah aspek yang berkkaitan dengan letak kondisi bumi di mana negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan geopolitik (wawasab nusantara) dan geostrategi (Ketahanan Nasional). Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena pengaruh geografi adalah seperti:
Ø Wawasan benua adalah cara pandang negara yang dilandasi lingkungan negara yang serba daratan (benua) atau yang dikenal dengan Land Locked Country
Ø Wawasan bahari adalah cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi negara yang bersifaat archioelago, tetapi negaranya sendiri bersifat daratan.
Ø Wawasan dirgantara adalah cara pandang negara yang dipengaruhi olehkondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO (Geo Stationary Orbit)
Ø Wawasan kombinasi adalah cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi geografis negara yang memiliki wilayah daratan, lautan, dan udara yang strategis (relatif berimbang)
Dalam kaitan dengan wawasan nasional di atas, negara Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan kkomvinasi atau wawasan nusantara.
b) Sumber Daya Alam
Kekayaan alam yang terkandung dalam sumberdaya alam ( SDA) Indonesia dapat dibagi tiga golongan, yaitu:
ü Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makkanan yang berasal dari binatang.
ü Nabati (flora) adalah sumber daya alam yaang dapat menjadi sumber bahan makanan yang berasal daari unsur tumbuh-tumbuhan.
ü Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai tambah bagi devisa negra yang berasal dari ekspoorasi dalam bumi.
Pola dasar pengelolaan sumber daya alam di atas, dilakukan berdasarkkan pada asas:
v Maksimal, yaitu prinsip pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh dan sungguh-sungguh oleh seluruh elemen bangsa dan negara
v Lestari, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang mengutamakan kelangsungan lingkungan hidup secara berkilanjutan
v Daya saing, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang berorientasi pada kualitas jdan kuantitas yang bisa memiliki daya saing dengan produk SDA negara asin
Untuk mengatasi kesenjangan (gap) antara potensi SDA dengan penduduk maka diupayakan:
· Menyusun pola pengelolaan SDA
· Mengembangkan IPTEK
· Membina kesadaran nasional
· Mengadakan program pembangunan yang serasi
· Mengadakan pembentukan modal yang cukup
· Menciptakan daya beli konsumen yang cukup
c) Keadaan dan kemampuan produk
Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tertentu.Masalah yang dihadapi dalam kependudukan adalah meliputi:
* Jumlah penduduk. Hal yang menjadi masalah dalam jumlah penduduk adalah makin meningkat nya jumlah penduduk yang tidak memiliki kualitas,baik dirinya,masyarakat,dan negara.
* Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut usia. Jenis kelamin,agama,suku bangsa,dan pendidikan.
* Distribusi penduduk. Hal yang menjadi masalah dalam distribusi penduduk adalah penyebaran penduduk yang tidak merata ke seluruh wilayah negara (tanah air).
2. Pancagatra
Komponen pancagatra adlah kommponen yang meliputi lima aspek ketahanan nasional dalam kehidupan sosial. Komponen pancagatra meliputi:
a) Ketahanan di Bidang Ideologi
Adalah ketahanan nasional yang berintikan pemahaman dan pengamalan nilai ideologi Pancasila yang dapat menjadi landasan sikap dan perilakku untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan kkehidupan Pancasila sebagai dasar falsafah dan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
b) Ketahanan Nasional di Bidang Politik
Adalah ketahanan nasional yang berintikan kehidupan politik yang damai, tertib, adil, jjujur dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik, yang dapat untuk mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang dapat membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
c) Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan nasional yang berintikan tersedianya pangan, sandang, lapngan kerja, perumahan, menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat mengatasi segala ATHG , baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia.
d) Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan nasional yang berintikan tersedianya pendidikan murah dan berkualitas, hormat-menghormati, sopan santun, beretika, dan bangga menjadi anak Indonesia. Melalui adanya ketahanan sosial dan budaya di atas, diharapkan dapat menjadi saringan untuk mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kelangsungan kehidupan sosial dan budaya bangsa dan negara Indonesia.
e) Ketahanan Nasional di Bidang Hankam
Ketahanan nasional yang berintikan adanyarasa aman, damai, tidak sengketa dengan bangsa dan negara lain, percaya pada kemampuan sendiri. Melalui hal di atas, diharapkan mampu mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia.
· Hubungan Antar Gatra Dalam Trigatra dan Pancagatra
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang – bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
A. Trigatra
Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah. Komponen strategi trigatra yaitu :
1. Gatra letak geografis
Letak geografis Negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu :
· Gugusan Papua dan pulau – pulau kecil di sekitarnya
· Gugusan kepulauan Maluku, terdiri dari Halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru , dan pulau-pulau di sekitarnya
· Gugusan Kepulauan Sunda Kecil , meliputi Pulau Bali, Lombok , Sumbawa dan sekitarnya
· Gugusan kepulauan Sunda Besar , meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
2. Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan nasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk kelangsungan generasi berikutnya.
3. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupkan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
Hubungan antargatra didalam trigatra, antara lain :
1. Antara geografi dan kekayaan alam Kekayaan alam baik kualitas maupun kuantitas perlu sekali diinventarisasi. Juga tentang lokasinya karena di dalam perencanaan dan penggunaan sumber alam dan lokasinya saling mempunyai hubungan yang erat. Contoh : Untuk industri baja maka lokasi bijih besi, batu bara, dan minyak bumi berdekatan sangat menguntungkan. Pusat pembangkit tenaga listrik akan sangat menguntungkan jika letaknya berdekatan dengan daerah industri.
2. Antara geografi dan penduduk, Distribusi penduduk sangat penting dan mempengaruhi langsung ketahanan nasional. Mata pencaharian penduduk juga dipengaruhi oleh keadaan geografi sekelilingnya. Distribusi penduduk erat hubungannya dengan masalah transmigrasi dan pusat-pusat pengembangan.
3. Antara kekayaan alam dan penduduk, Kekayaan alam baru mempunyai manfaat nyata jika telah diolah penduduk yang memiliki kemampuan dan teknologi untuk itu. Penduduk harus mempunyai potensi kekayaan alam yang ada di negaranya dan mampu membina serta melestarikan (mereservasikan) untuk dimanfaatkan di kemudian hari.
B. Pancagatra
Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intangible atau bersifat kehidupan sosial. Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Hubungan antargatra didalam pancagatra, antara lain:
1. Ideologi sebagai falsafah hidup bangsa dan landasan idiil negara, bernilai penentu dalam pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasionalnya. Karena itu mutlak perlu untuk diaman kan terhadap tiap ancaman, hambatan, dan gangguan yang akan mengubah atau meniadakan ideologi nasional itu
2. Tingkah laku politik seorang dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang laiiinya saling berkaitan. Karena saling berkaitan, maka perubahan disalah satu aspek akan mempunyai pengaruh terhadap aspek lain. Situasi politik yang kacau yang memungkinkan terjadi pertikaian dan pemberontakan merupakan suatu kerawanan yang mebahayakan ketahanan nasipnal ; sebaliknya keadaan politik stabil dan dinamis memungkinkan pembangunan di segala bidang dan memberikan rasa aman serta memperkokoh ketahanan nasional.
3. Ketahanan ekonomi berhubungan erat dengan ketahanan dibidang ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan yang berfungsi sebagai penunjang. Sebaliknya keadaan ekonomi stabil dan maju menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan di bidang lain.
4. Kedaan sosial yang serasi, stabil dinamik, berbudaya, dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kemegahan sosial suatu bangsa biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan nasionalnya, baik fisik, materi, maupun mental kejiwaan. Keadaan sosial yang timpang dengan segala kontradiksi, penuh budaya, dan kepribadian yang tidak terpuji.
5. Ketahanan pertahanan keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain. Keadaan stabil, maju, dan berkembang dibidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya memperkokoh pertahanan keamanan nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa pertahanan keamanan nasional yang memadai akan lemahlah ketahanan nasional suatu bangsa.
C. Hubungan antara trigatra dan pancagatra
Hubungan antara trigatra dan pancagatra antara lain:
1. Ketahan nasional hakekatnya bergantung kepada kemampuan bangsa / negara di dalam mempergunakan aspek alamiahnya sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang.
2. Ketahanan nasional mengandung pengertian keutuhan di mana terdapat saling hubungan erat antar gatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional.
3. Kelemahan di salah satu bidang dapat mengakibatkan kelemahan di bidang lain dan mempengaruhi kondisi keseluruhan.
4. Ketahanan nasional bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan ditentukan oleh struktur atau konfigurasi aspeknya secara struktural dan fungsional.
· Implementasi Konsepsi Ketahanan Nasional Dalam Pembangunan Nasional
Dalam implementasi konsepsi ketahanan nasional dalam pembangunan nasional dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :
A. Ketahanan Nasional Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar. Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik. Yaitu dengan mewujudkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional.
3. Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya.
4. Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini.
5. Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional.
6. Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi.
7. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi hak warga negara Republijk Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan.
B. Ketahanan Nasional Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari Iuar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
1. sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
2. ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
3. struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.
4. pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
C. Ketahanan Nasional Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang Iangsung maupun tidak Iangsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila
D. Ketahanan Nasional Pada Aspek Pertahanan dan Keamananan
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan negara. Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek tersebut.
KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami paparkan dari bahasan materi diatas adalah sebagai berikut :
1. Dalam pembentukan ketahan nasional di suatu bangsa diperlukan geostrategi sebelumnya agar terwujudnya tujuan nasional.
2. Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
3. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, dan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi,Ismono. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Sumarsono. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia.
Winarno. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.