Jumat, 08 Januari 2016

TULISAN 4

TINGGINYA TINGKAT KONSUTIF MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP BARANG IMPOR

TUGAS 11

PENGARUH PERUBAHAN SITUASI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN


Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengemukakan bahwa pengaruh situasi adalah pengaruh yang muncul dari faktor-faktor yang sangat terkait dengan waktu dan tempat, yang tidak tergantung kepada konsumen dan karakteristik objek (produk atau merek). Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Dalam melakukan transaksi pembelian dalam perilaku konsumen, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah faktor situasi.

Pengaruh Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi Konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.


1. Karakteristik Situasi Konsumen
  • Lingkungan Fisik
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen

  • Lingkungan Sosial
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.

  • Waktu
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen.

  • Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.

  • Suasana Hati
Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.


2. Jenis-jenis Situasi Konsumen

A. Situasi Komunikasi

Situasi komunikasi adalah suasana atau lingkungan di mana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Komunikasi yang dilakukan bisa bersifat pribadi atau non-pribadi. Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui komunikasi lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau waraniaga.

Informasi yang diperoleh melalui komunikasi non-pribadi, seperti iklan televisi, radio, internet, iklan media cetak (koran/majalah), iklan media luar ruang (poster, spanduk), brosur, dsb. Itu semua merupakan media komunikasi yang non-pribadi yang sering di akses oleh konsumen secara sengaja maupun tidak sengaja. Informasi mungkin juga diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak, dan depan toko.

Sebagian besar konsumen menghabiskan waktunya untuk menonton televisi, inilah situasi atau waktu terbaik bagi konsumen. Sebagian besar konsumen yang bekerja, sudah berada dirumah pukul 17.00 sambil beristirahat, mereka menonton televisi. Inilah waktu utama bagi stasiun televisi. Semua stasiun televisi berlomba-lomba untuk menayangkan program terbaiknya, karena pada waktu inilah yang paling banyak pemirsanya. Situasi waktu terbaik ini dimanfaatkan oleh para produsen untuk berkomunikasi dengan konsumen, dengan cara menayangkan iklan.


B. Situasi Pembelian

Situasi pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian.

Misalkan ketika konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sebotol minuman berapapun harganya ketika haus. Padahal harga makanan dan minuman di bandara lebih mahal daripada di swalayan. Sebaliknya ketika ia berbelanja makanan atau minuman di swalayan dan mendapatkan harganya relatif mahal, ia mungkin akan sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tersebut akan menunda pembelian makanan atau minuman itu dan mencari tempat lain.

Situasi pembelian yang paling mudah dilihat adalah suasana aau situasi toko eceran, swalayan, supermarket, atau bentuk eceran lainnya. Karena sebagian besar produk-produk konsumen biasanya dibeli dai toko eceran tersebut. Situasi pembelian dalam toko eceran akan memiliki karakteristik situasi konsumen, yaitu:

  • Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik toko eceran bisa berbentuk (a) lingkungan informasi, (b) lingkungan toko. Lingkungan informasi dari sebuah toko menggambarkan semua data atau informasi produk yang tersedia bagi konsumen.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pengelola toko, yaitu: ketersediaan informasi, format informasi, bentuk informasi, lingkungan toko, lokasi toko, layout toko, musik, warna, produk yang tersedia, dan kesesakan.

  • Lingkungan Sosial Toko
Ini adalah interaksi konsumen dengan konsumen lainnya dan interaksi konsumen dengan pramuniaga atau tenaga pejualan. Konsumen yang datang ke toko seringkali tidak sendiri, mereka datang bersama suami atau istri, bahkan dengan anak-anaknya, atau kerabatnya. Situasi ini memberikan lingkungan toko yang menjadi multifungsi, bukan hanya tempat menjual juga sebagai tempat rekreasi keluarga.

Perilaku konsumen dengan anak-anaknya akan berbeda satu sama lain. Sebagian anak-anak mungkin berlari-lari dan mengganggu kenyamanan konsumen lain. Para petugas harus memperhatikan hal ini dengan berkomunikasi secara persuasive agar anak-anak tidak mengganggu konsumen lain, dengan tanpa melarangnya secara kasar.

  • Waktu
Waktu adalah faktor penting lainnya yang mempengaruhi pembelian di toko. Waktu mempengaruhi produk yang dibeli konsumen. Sebagian besar konsumen yang beragama islam membeli sarung baru pada hari lebaran, sehingga penjualan sarung meningkat menjelang lebaran.

Pemilik toko harus menyadari bahwa permintaan produk sangat sensitif terhadap waktu. Waktu bisa dianggap sebuah produk dikembangkan untuk menghemat waktu konsumen, sehingga penghematan waktu sering dikomunikasikan sebagai atribut penting dari produk tersebut, contoh mesin cuci, rice cooker, handphone, restoran fast food, dsb.



C. Situasi Pemakaian

Situasi pemakaian disebut juga situasi pengguanaan produk dan jasa, yaitu situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen sering kali memilih suatu produk karena perimbangan dari situasi konsumsi.

Para produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produk-produknya. Produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu.

Produk-produk pakaian dan alas kaki misalnya dibedakan kedalam beberapa macam situasi pemakaian yaitu pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai, dll.

Contoh kasus:

Bisnis.com, BANDUNG — Masyarakat kelas menengah di Indonesia diprediksi akan menggunakan uangnya untuk diinvestasikan dalam lima tahun mendatang, baru kemudian membelanjakannya. Demikian hasil survei Standard Chartered Bank Indonesia pada 1000 orang di Indonesia dengan penghasilan di atas Rp2 juta per bulan. Head of Business and Corporate Communications Standard Chartered Bank Indonesia Fajar Septandri Maharjaya mengatakan survei yang baru di rilis bulan Juni 2014 tersebut menunjukkan sebanyak 75% responden asal Indonesia tersebut akan menabung dan menginvestasikan uangnya terlebih dahulu. “Lima tahun mendatang, mereka akan lebih banyak berinvestasi baru membeli barang-barang yang lain,” tutur Fajar di Bandung, Jumat (6/6/2014). Sementara itu, sebanyak 85% responden optimis ekonomi negara ini akan bertumbuh. Selain menginvestasikan uangnya, masyarakat kelas menengah di Indonesia juga diprediksi akan menggunakan uangnya untuk membeli mobil baru, membeli barang mewah, melakukan perjalanan wisata, dan memberikan edukasi yang lebih baik untuk anak mereka.

Pendapat: Menurut saya hal yang dilakukan masyarakat kelas menengah wajib dicontoh, karena hal ini dapat lebih menguntungkan jika uang yang kita hasilkan di investasikan terlebih dahulu. Dan ini termasuk Pengaruh Kelas Sosial dan Status terhadap Perilaku Konsumen.

Sumber:

http://lifestyle.bisnis.com/read/20140608/106/234187/perilaku-konsumen-kelas-menengah-indonesia-diprediksi-dahulukan-investasi-sebelum-belanja

http://alfiawati.blogspot.com/2012/11/pengaruh-situasi-konsumen.html

fkep.unand.ac.id/images/konsep_klg.doc



TUGAS 1O

PENGARUH KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI

Di dalam pengambilan keputusan terdapat peran – peran tertentu yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga. Peranan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan pembelian antara lain :


1) Penjaga pintu (gatekeepers)

Perannya adalah mengatur dan mengendalikan informasi yang akan masuk ke keluarga. Yang berperan sebagai penjaga pintu ini berperan untuk menerima, meneruskan atau menolak/menghentikan informasi yang akan disampaikan kepada anggota keluarga.

Contoh :
Pada proses pembelian laptop, saya mempunyai seorang kakak yang kuliah di perguruan tinggi. Dia akan lebih mengetahui mana laptop yang bagus spesifikasinya dan mana yang tidak. Sehingga kakak akan berperan sebagai penjaga pintu (gatekeepers) untuk informasi mana yang harus diteruskan, diterima atau ditolak kakak sebelum disampaikan kepada keluarga mengenai informasi laptop tersebut.


2) Pemberian Pengaruh (influencer)

Peranannya adalah memberi pengaruh kepada anggota keluarga lain untuk mengambil keputusan. Pemberi pengaruh akan mengevaluasi alternatif – alternatif yang tersedia. Pemberi pengaruh mempunyai peran penting dalam mempengaruhi pengambilan keputusan pemelihan, penggunaan atau penghentian suatu produk atau jasa.

Contoh :
Adik saya ingin membeli handphone yang canggih seperti Android, maka saya sebagai kakak akan menyarankan untuk mencari – cari informasi mengenai spesifikasi dan harga handphone Android. Karena saya memakai handphone Samsung, maka saya juga akan memberikan pengetahuan kepada adik saya mengenai handphone Samsung. Sehingga, adik saya tertarik untuk membeli handphone Samsung. Disini saya sebagai kakak berperan sebagai influencer / pemberi pengaruh terhadap keputusan pembelian adik saya.


3) Pengambilan Keputusan (decision maker)

Peranannya adalah memutuskan produk /jasa yang akan dibeli. Di dalam keluarga peran ini bisa diperankan oleh suami atau istri atau anak tergantung dari produk yang dibeli dan kondisi dominasi pengambilan keputusan dalam keluarga.

Contoh :
Suatu keluarga ingin membeli sebuah mobil, karena yang lebih mengetahui mengenai mobil adalah ayah, maka yang berperan sebagai pengambilan keputusan disini adalah ayah. Jika mobil Honda CRV mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga, maka ayah akan mengambil keputusan untuk membeli mobil tersebut.


4) Pembeli (buyer)

Peranannya adalah membeli atau melakukan transaksi atas barang atas jasa.

Contoh :
Jika suatu keluarga ingin membeli kulkas, maka yang berperan sebagai pembeli disini adalah ibu. Karena ibu akan lebih mengetahui mana kulkas yang bagus dan tidak.


5) Penyiap (Preparer/installer)

Perannya menyimpan segala sesuatunya sehingga produk atau jasa siap digunakan/dikonumsi.

Contoh :
Di keluarga saya sangat senang dengan makan es krim, maka ibu akan membeli es krim dan menyimpannya hingga pada saat kami berkumpul maka ibu akan menyajikan es krim tersebut sebagai cemilan untuk keluarga kami.


6) Pengguna (user)

Perannya memakai produk atau menggunakan produk/jasa yang dibeli.

Contoh :
Suatu keluarga membeli peralatan memasak, yang berperan sebagai pengguna dari peralatan memasak disini adalah ibu. Karena ibu yang setiap harinya memasak dan menggunakan peralatan memasak tersebut.


7) Pemeliharaan (Maintainer)

Peranannya adalah merawat daan melakukan usaha yang memungkinkan produk atau jasa dapat digunakan dan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan jangka waktunya.

Contoh :
Jika di suatu keluarga mempunyai mobil, maka ayah akan berperan sebagai maintainer, yaitu dengan cara menservice setiap bulannya, membawa ke bengkel, mencuci mobil, dsb. Hal ini akan ayah lakukan untuk merawat mobilnya agar tetap aman dan nyaman pada saat digunakan.


8) Pembuang (Disposer)

Peranannya adalah berinisiatif menghentikan atau tidak melanjutkan penggunaan produk atau jasa yang digunakan.

Contoh :
Ibu saya biasanya menggunakan produk MSG seperti Royco / Masako untuk menyedapkan makanan. Karena saya mengetahui bahwa produk MSG itu tidak baik untuk kesehatan, maka saya akan meminta ibu untuk menghentikan penggunaan produk MSG lagi. Hal ini saya lakukan karena saya mencintai keluarga saya dan saya peduli terhadap kesehatan keluarga saya. Sehingga dalam hal ini saya berperan sebagai pembuang (disposer).


9) Pencetus (Initiator)

Yaitu anggota keluarga yang mempunyai ide atau gagasan untuk memilih dan membeli.

Contoh :
Seorang anak ingin dibelikan biscuit oleh ibunya. Kakaknya yang ikut mencoba memakan biscuit itu dan akhirnya menyukainya, maka sang kakak menyarankan ibunya untuk membeli biscuit untuk dikonsumsi keluarganya setiap hari. Dalam hal ini sang adik berperan sebagai pencetus (initiator).


10) Organizer (pengatur)

Peranannya adalah mengatur apakah produk tersebut bisa dimulai dipakai, dibuang atau dihentikan.

Contoh :
Pada pemakaian produk popok bayi (diapers). Maka seorang ibu akan mengatur kapan ia akan menggunakan popok bayi pada anaknya, misalnya pada saat berumur 1 bulan – 3 tahun atau pada saat bepergian jauh. Selain itu, seorang ibu juga akan membuangnya apabila popok bayi yang digunakan sudah penuh pada saat dipakai anaknya. Dan seorang ibu akan menghentikan penggunaan produk popok bayi tersebut jika terjadi iritasi pada anaknya ataupun jika anaknya sudah cukup umur untuk tidak menggunakan popok bayi lagi.



sumber:

Adrianbali. Iklan Sequis Life. http://www.youtube.com/watch?v=iGig6SxDdDM

Ardiansyah, W. Ridwan. Keluarga Merupakan Faktor Primer dalam Mempengaruhi Pembelian.http://cochochipuenak.wordpress.com/2010/11/08/keluarga-merupakan-faktor-primer-dalam-mempengaruhi-pembelian/
Asmaniadi, Ervin Kurnia. Pengaruh Keluarga terhadap Perilaku Konsumen.http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/10/10/pengaruh-keluarga-terhadap-perilaku-konsumen/ 

Biskuat Semangat. Iklan Biskuat Semangat Ibu dan Anak - 45 Detik.http://www.youtube.com/watch?v=C0ayAGh8o6Q 

Chanwr. Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga tehadap Perilaku Konsumen.http://chanwr93.blogspot.com/2012/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html 

Nugraha, Cipta. Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga dalam Perilaku Konsumen. http://es-ciptanugraha.blogspot.com/2013/01/tulisan-tentang-pengaruh-keluarga-dan.html 

Nugroho, Adi. Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga (Tugas Softskill).http://kacibi.blogspot.com/2012/12/12-pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html 

OfficialMuzico's Channel. Iklan Wardah Cosmetics - versi Pernikahan.http://www.youtube.com/watch?v=ShbCuu4F6cE 

Tropicana Slim. Seperti Papa. http://www.youtube.com/watch?v=OTAP73nG9ms

Woe Ray Raiyan. Iklan Samsung Eco Bubble – Keluarga.http://www.youtube.com/watch?v=ijmTvUtdbPE